
Wakil Ketua Federal Reserve untuk pengawasan, Michelle Bowman, mengatakan bank sentral AS sebaiknya melonggarkan aturan yang saat ini melarang staf membeli kripto.
Bowman menilai, staf The Fed harus diperbolehkan berinvestasi dalam jumlah kecil (de minimis) di kripto atau aset digital lain agar mereka bisa memahami cara kerja teknologi tersebut.
Berbicara di sebuah acara blockchain di Wyoming pada Selasa, ia menyatakan:
“Kami sebaiknya mempertimbangkan untuk mengizinkan staf memiliki sedikit kripto atau aset digital lain agar mereka bisa mendapatkan pemahaman langsung tentang fungsi dasarnya.”
Ia menambahkan bahwa The Fed akan segera membangun kerangka pengawasan untuk penerbit aset digital.
“Tidak ada yang bisa menggantikan pengalaman langsung dalam memahami bagaimana proses kepemilikan dan transfer itu berjalan.”
Aturan Ketat Sejak 2022
Saat ini, sebagian besar staf The Fed dan pasangan mereka dilarang memiliki kripto maupun produk yang berfokus pada kripto, seperti ETF atau saham perusahaan kripto.
Aturan itu diperketat pada awal 2022 setelah terungkap ada aktivitas perdagangan yang tidak biasa dari tiga pejabat senior pada tahun 2020, ketika The Fed mengambil langkah darurat untuk menopang ekonomi AS di awal pandemi COVID-19.
Bisa Membantu Rekrutmen dan Regulasi
Menurut Bowman, larangan ini justru bisa menjadi hambatan dalam merekrut dan mempertahankan tenaga ahli di bidang aset digital. Dengan adanya pelonggaran, staf The Fed juga dapat lebih memahami teknologi kripto sehingga bisa membuat regulasi yang lebih tepat.
Bowman Desak The Fed Jangan “Diam di Tempat”
“Saya tentu tidak akan percaya pada seseorang yang mengajari saya bermain ski jika dia sendiri belum pernah mengenakan perlengkapan ski, tidak peduli berapa banyak buku atau artikel yang sudah dia baca, atau bahkan tulis, tentang itu,” ujar Bowman, menekankan pentingnya pengalaman langsung.
Dalam pidatonya, Wakil Ketua The Fed untuk pengawasan Michelle Bowman mengatakan bahwa regulator perbankan memiliki pola pikir yang terlalu berhati-hati. Ia mendesak agar regulator tidak terlalu skeptis terhadap produk keuangan baru, serta mengakui kegunaan dan pentingnya teknologi di sektor keuangan tradisional.
Bowman menambahkan bahwa sebagian bankir khawatir teknologi blockchain bisa mengancam model bisnis tradisional. Namun, menurutnya, teknologi ini tetap berpotensi mengubah sistem perbankan terlepas dari bagaimana bank maupun regulator merespons.
“Kita harus memilih: apakah akan menerima perubahan ini dan membantu membentuk kerangka yang andal serta berkelanjutan — yang memastikan keamanan sekaligus menggabungkan efisiensi dan kecepatan — atau justru diam saja dan membiarkan teknologi baru melewati sistem perbankan tradisional sama sekali,” katanya.
“Dari perspektif regulator, pilihannya jelas.”
Bowman mengakui ada risiko dalam mengadopsi teknologi baru, tetapi risiko tersebut dapat dikelola atau diminimalkan jika regulator juga mempertimbangkan potensi manfaat luas yang dibawa oleh teknologi tersebut.
Dorongan Pro-Kripto dari Pemerintahan Trump
Bowman tidak merinci jenis produk kripto atau jumlah kepemilikan yang sebaiknya diizinkan bagi staf The Fed. Namun, pernyataannya menjadi bagian dari serangkaian komentar pro-kripto yang semakin sering disuarakan regulator di bawah pemerintahan Trump.
- Pada Jumat lalu, The Fed mengumumkan akan mengakhiri program pengawasan untuk aktivitas bank terkait kripto dan blockchain, yang sebelumnya diluncurkan oleh pemerintahan Biden pada 2023.
- Awal bulan ini, Trump juga menandatangani perintah eksekutif yang memerintahkan regulator perbankan untuk menyelidiki dugaan “debanking” (pemutusan akses perbankan) yang dialami sektor kripto maupun kelompok konservatif.