
ETF Bitcoin spot milik BlackRock, iShares Bitcoin Trust (IBIT), mencatat arus masuk sebesar $6,96 miliar sepanjang tahun 2025 hingga awal Mei, melampaui arus masuk ETF emas terbesar, SPDR Gold Shares (GLD), yang mencapai $6,5 miliar. Prestasi ini menempatkan IBIT sebagai ETF dengan arus masuk terbesar keenam di antara semua ETF di pasar AS tahun ini.
Analis ETF Bloomberg, Eric Balchunas, mencatat bahwa meskipun IBIT hanya mengalami kenaikan harga sekitar 4% tahun ini, dibandingkan dengan GLD yang mengalami “masa kejayaannya”, IBIT tetap menarik lebih banyak dana. Hal ini menunjukkan kepercayaan investor terhadap potensi jangka panjang ETF Bitcoin.
Meskipun Harga Bitcoin Turun, Investor Tetap Percaya pada Nilai Jangka Panjang
Meskipun harga Bitcoin baru-baru ini turun lebih dari 10% dari puncaknya di bulan Januari, para investor tetap menunjukkan keyakinan terhadap nilai jangka panjang mata uang kripto tersebut.
Sementara itu, harga emas justru naik lebih dari $3.000 tahun ini, didorong oleh kekhawatiran terkait inflasi, ketegangan perdagangan global, dan ketidakstabilan geopolitik.
Analis ETF dari Bloomberg, Eric Balchunas, menyebutkan lewat platform X bahwa arus masuk yang kuat ke dalam iShares Bitcoin Trust (IBIT) adalah “tanda sangat positif untuk jangka panjang” dan mendukung proyeksi bahwa ETF Bitcoin suatu saat bisa menampung dana tiga kali lebih banyak daripada ETF emas.
Menurut laporan dari HODL15Capital yang dirilis 4 Mei, ETF Bitcoin spot telah membeli 18.644 BTC dalam seminggu terakhir — jauh melampaui jumlah BTC yang ditambang pada periode yang sama, yaitu hanya sekitar 3.150 BTC (450 BTC per hari).
Sementara ETF Bitcoin dan Ethereum spot telah mendapatkan persetujuan dari regulator AS, Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) belum menyetujui produk ETF mana pun yang menyertakan fungsi staking — fitur yang sudah tersedia di Kanada dan Eropa.
Dalam perkembangan terpisah, Crypto Council for Innovation — yang didukung oleh perusahaan besar seperti a16z crypto, Consensys, dan Kraken — mendesak SEC untuk memberikan kejelasan regulasi terkait staking. Dalam surat yang ditujukan kepada Komisaris Hester Peirce, mereka menyatakan bahwa staking adalah proses teknis, bukan transaksi sekuritas, dan mendorong SEC untuk mendukung penerapan staking secara bertanggung jawab di dalam ETF.
Saat ini, menurut data Bloomberg, lebih dari 70 aplikasi ETF kripto masih menunggu keputusan dari SEC.
Bitcoin Tetap Tangguh Sambil Menanti Kejelasan dari The Fed

Dalam pembaruan pasar menjelang rapat FOMC yang dibagikan kepada Cryptonews.com, firma analitik Nansen menyebutkan bahwa pasar menunjukkan sikap optimisme hati-hati. Investor kini mengantisipasi bahwa Federal Reserve akan menurunkan suku bunga tiga kali pada 2025, dengan kemungkinan penurunan pertama dimulai pada bulan Juli.
Meski tidak ada perubahan suku bunga yang diharapkan dalam pertemuan mendatang, prospek ekonomi secara umum telah membaik. Risiko resesi dipandang menurun, dan kondisi makro dinilai lebih jinak.
Konsumsi masyarakat AS memang melambat, tetapi tetap tangguh dengan laju tahunan 1,8%, meskipun ada tekanan pada rumah tangga berpenghasilan rendah dan menengah.
Inflasi, terutama di sektor jasa, masih di atas target Fed. Klaim pengangguran juga naik, tetapi belum menunjukkan adanya krisis di pasar tenaga kerja.
Dari sisi kebijakan fiskal, wacana pemotongan pajak dan insentif manufaktur berpotensi memberikan dorongan tambahan, meski ketidakpastian negosiasi perdagangan global masih membayangi.
Nansen menambahkan bahwa dari sisi teknikal, Bitcoin menunjukkan penguatan dibandingkan pasar saham. BTC masih mempertahankan tren naik, didukung oleh indikator momentum yang kuat, rata-rata pergerakan yang menguntungkan, dan arus masuk dana ke ETF spot.
Sebaliknya, indeks S&P 500 belum mampu menembus rata-rata pergerakan 200 harinya, yang mengindikasikan kehati-hatian pasar terhadap risiko aset ekuitas.
Meski sentimen secara keseluruhan membaik, Nansen mengingatkan bahwa sebagian besar optimisme sudah tercermin di harga saat ini. Artinya, dibutuhkan katalis baru — seperti kemajuan dalam kebijakan perdagangan — untuk mendorong pasar naik lebih lanjut.