
Kenaikan tajam harga Bitcoin dan Ethereum dalam 24 jam terakhir menyebabkan likuidasi besar-besaran di pasar derivatif kripto, dengan total lebih dari $1,2 miliar posisi terlikuidasi. Menurut data dari CoinGlass, hampir $900 juta dari jumlah tersebut berasal dari posisi short yang dipaksa keluar setelah harga melesat tak terduga.
Bitcoin kembali menembus level $100.000, sementara Ethereum mencatatkan lonjakan harian terbesar dalam lebih dari empat tahun, naik lebih dari 20% dan menyentuh angka $2.300. Gerakan agresif ini menjebak lebih dari 257.000 trader yang mempertaruhkan arah pasar, dengan posisi short menjadi korban utama.
Kerugian terbesar terjadi pada posisi short Ethereum, dengan nilai lebih dari $437 juta yang terlikuidasi.
Salah satu trader dilaporkan kehilangan sekitar $4,8 juta hanya dalam delapan jam karena menggunakan leverage 25x di platform Hyperliquid. Akunnya sempat menyetor $5 juta untuk membuka posisi, namun kini hanya tersisa sekitar $310 ribu, menurut laporan Lookonchain di platform X.
Tak kalah signifikan, posisi short pada Bitcoin juga mengalami likuidasi senilai $363 juta. Posisi tunggal terbesar yang dilikuidasi hari itu mencapai $12 juta di Binance.
Kembalinya kapitalisasi pasar Bitcoin ke angka $2 triliun dan lonjakan ETH terbesar sejak tahun 2021 terjadi di tengah sentimen pasar yang kian positif. Dorongan momentum dipicu oleh berbagai faktor seperti kesepakatan dagang AS-Inggris, pembicaraan perdagangan dengan Tiongkok, serta klarifikasi dari Kantor Pengawas Mata Uang AS (OCC) bahwa bank diperbolehkan menangani aset kripto atas nama nasabah.
Sementara itu, pengembang Ethereum juga berhasil meluncurkan pembaruan teknologi besar, Pectra upgrade, yang mencakup peningkatan pada mekanisme staking dan efisiensi Layer 2.
Indeks GMCI 30 melonjak lebih dari 9%, didorong oleh reli altcoin utama yang mengikuti jejak BTC dan ETH. Secara keseluruhan, kapitalisasi pasar kripto mendekati $3,4 triliun — tertinggi dalam dua bulan terakhir.