
Saham Kakao Bank, Kookmin Bank, dan Industrial Bank of Korea naik antara 10% hingga 19% setelah ketiganya mengajukan merek dagang untuk stablecoin.
Saham beberapa bank besar Korea Selatan melonjak setelah adanya pengajuan merek dagang untuk stablecoin, menandakan minat institusional yang semakin besar terhadap aset digital.
Menurut data Google Finance, setidaknya tiga bank di Korea Selatan yang baru-baru ini mendaftarkan merek dagang stablecoin berdenominasi won Korea mengalami kenaikan harga saham antara 10% hingga hampir 20%. Reaksi pasar ini mencerminkan optimisme investor terhadap peluang bank-bank tersebut masuk ke sektor kripto.
Pengajuan merek dagang ini dilakukan tak lama setelah pelantikan presiden Korea Selatan ke-21, Lee Jae‑myung, pada 4 Juni lalu. Kampanye Lee memang memuat janji-janji pro-kripto, termasuk pengembangan stablecoin yang dipatok dengan won Korea.
Saham Bank Korea Selatan Melejit di Tengah Tren Stablecoin
Data dari World Intellectual Property Organization (WIPO) menunjukkan Kakao Bank mengajukan merek dagang terkait stablecoin pada 23 Juni. Platform media Korea Selatan, Industry News, melaporkan bahwa perusahaan ini mendaftarkan setidaknya 12 merek dagang yang berhubungan dengan kripto.
Sehari kemudian, harga saham Kakao Bank melonjak dari 22.600 won menjadi 37.000 won Korea ($27), atau naik 19,3%.

Kookmin Bank, anak perusahaan dari KB Financial Group, juga mengajukan merek dagang yang terkait dengan stablecoin pada 23 Juni. Saham grup ini mencatat kenaikan tipis sehari setelah pengajuan tersebut.
Harga sahamnya naik menjadi $82 pada 24 Juni, meningkat 4,3% dari $78 sebelum pengajuan merek dagang tersebut.
Harga saham Kookmin terus merangkak naik. Saat ini, sahamnya diperdagangkan di level $89, naik 13,38% sejak pengajuan merek dagang stablecoin tersebut.

Pada 27 Juni, Industrial Bank of Korea juga mengajukan merek dagang terkait stablecoin, yang memicu kenaikan harga sahamnya. Saham bank tersebut saat ini diperdagangkan di angka $14,70, naik 10,1% sejak pengajuan merek dagang ketika harganya masih $13,30.
Cointelegraph telah menghubungi Kakao Bank, Kookmin Bank, dan Industrial Bank of Korea untuk meminta informasi lebih lanjut mengenai rencana stablecoin mereka, tetapi belum menerima tanggapan hingga berita ini diturunkan.
Beberapa bank besar lainnya di Korea Selatan juga menyatakan minat untuk bekerja sama dan meluncurkan stablecoin yang dipatok dengan mata uang won.
Peneliti: Korea Selatan Menghadapi “Gelembung Stablecoin”
Seorang peneliti dengan nama samaran 100y, yang menjabat sebagai kepala riset di perusahaan riset kripto Four Pillars, mengatakan di X (Twitter) bahwa situasi saat ini menempatkan Korea Selatan dalam kondisi “gelembung stablecoin”.
Meski belum ada aturan yang jelas, bank-bank di Korea Selatan berlomba masuk ke tren stablecoin dan menikmati kenaikan harga saham setelah mengajukan merek dagang terkait.
Peneliti tersebut juga menambahkan bahwa meski bank-bank bergegas memanfaatkan momentum ini, Korea Selatan masih kekurangan kejelasan regulasi terkait stablecoin, sehingga menimbulkan ketidakpastian soal keberlanjutan dalam jangka panjang.