
Platform perdagangan saham dan kripto, eToro, langsung mencetak kenaikan hampir 30% saat memulai debut perdagangannya di bursa Nasdaq, setelah secara mendadak menaikkan harga IPO mereka di menit-menit terakhir.
Saham eToro Group Ltd (kode: ETOR) ditutup di harga $67 pada 14 Mei — naik 28,9% dari harga penawaran awalnya yang sebesar $52, menurut data dari Yahoo Finance. Lonjakan ini membuat valuasi perusahaan menembus $5,5 miliar.
Sepanjang hari perdagangan, harga saham eToro sempat menyentuh level tertinggi di $74,26, sebelum akhirnya turun sedikit. Setelah jam perdagangan ditutup, harganya juga mengalami koreksi kecil sebesar 0,7%, menjadi $66,53.

eToro Raup $620 Juta Lewat IPO Setelah Naikkan Harga Saham
Sehari sebelum melantai di bursa, pada 13 Mei, eToro menaikkan target IPO-nya menjadi $620 juta setelah mematok harga saham di atas kisaran perkiraan sebelumnya, yaitu antara $46 hingga $50 per saham.
Awalnya, eToro berniat menghimpun $500 juta dengan menawarkan 10 juta lembar saham, tetapi akhirnya perusahaan dan para pemegang saham yang ada menjual lebih dari 11,92 juta saham — dibagi rata antara saham baru dari eToro dan saham milik pemegang lama.
Menurut eToro dalam dokumen keuangan yang diajukan ke SEC pada 5 Mei, sejumlah dana kelolaan BlackRock menyatakan minat membeli saham IPO hingga senilai $100 juta.
Dalam pernyataannya kepada Cointelegraph, Direktur eToro Australia, Robert Francis, mengatakan bahwa IPO ini adalah “tanda jelas bahwa investasi ritel bukan tren sesaat, melainkan arah jangka panjang.”
Robinhood Melemah, eToro Makin Bersinar
Sementara itu, pesaing utama eToro yaitu Robinhood (kode saham: HOOD), yang IPO pada tahun 2021, justru mencatat penurunan harga saham sebesar 1,9% menjadi $61,39, dan kembali turun 1,63% di sesi after-hours menjadi $60,39, berdasarkan data dari Yahoo Finance.
Dalam dokumen regulasinya, eToro melaporkan bahwa pendapatan dari kripto di tahun 2024 mencapai $12,1 miliar, naik tajam dari $3,4 miliar di 2023. Meski begitu, mereka memperkirakan kontribusi kripto terhadap komisi perdagangan akan turun menjadi 37% di Q1 2025, dari 43% pada Q1 2024.
IPO eToro dipimpin oleh bank-bank besar seperti Goldman Sachs, Jefferies, UBS Investment Bank, dan Citigroup.
IPOs Mulai Bangkit Lagi Setelah Gejolak Tarif Trump
Debut publik eToro menandai kebangkitan kembali IPO di Amerika Serikat setelah sebelumnya banyak perusahaan menunda rencana melantai akibat gejolak pasar global yang dipicu oleh kebijakan tarif Presiden Donald Trump.
eToro sendiri awalnya mengajukan dokumen rahasia ke SEC pada Januari 2025, lalu mengumumkan rencana IPO secara publik pada 24 Maret. Namun, mereka menunda peluncuran IPO setelah pengumuman Trump pada 2 April yang dikenal sebagai “Hari Pembebasan” karena memberlakukan tarif besar-besaran.
Rencana IPO Lain di Dunia Kripto
eToro sebenarnya sudah mencoba go public sejak tahun 2021 melalui merger dengan perusahaan akuisisi khusus (SPAC) dengan valuasi sebesar $10 miliar, namun dibatalkan pada 2022 karena pasar saham dan kripto anjlok akibat pandemi dan inflasi tinggi yang memaksa bank sentral menaikkan suku bunga secara agresif.
Tahun ini, sejumlah perusahaan kripto besar juga berencana melantai di bursa, seperti:
- Kraken (exchange kripto)
- Circle (penerbit stablecoin) – sempat ajukan dokumen ke SEC pada 1 April tapi ditunda sehari kemudian karena kebijakan tarif Trump
- Figure (exchange)
- Anchorage Digital (bank kripto)
- Chainalysis (perusahaan analisis blockchain)
Menurut prediksi manajer dana kripto Bitwise pada Desember lalu, tahun 2025 akan jadi tahun IPO besar-besaran di sektor kripto.